Rindu membara di dada
Rindu datang tanpa kuundang
Datang bertamu dan bermukim di sini
Memupuk impian seribu halangan
Mencari tapak permulaan sebuah kehidupan
Kucari-cari noktah perhentian
Destinasi persinggahan
Untukku mulakan sebuah pelayaran
Menuju era jaya
Waktupun berlalu menjadi permainan
Segalanya terjadi tanpa kerelaan
Kasih,akukah yang terlewat?
Akukah yang melepaskan tambatan kasihmu?
Mekar bersemi di dalam hati
Mewangi mengharum di dada waktu
Persis bayangan yang tidak pernah mati
Kasih
Akukah yang mengingkari janji?
Akukah yang bersalah padamu?
Andainya jawapanmu tidak sama dengan pertanyaanku
Biarkanlah kau dan aku
Memori kita tidak pernah sama
Mimpiku dan mimpimu pun tidak serupa
Maka pintaku
Biarkan...biarkanlah....
D siarkn mjlh JELITA DIS.2004
(Puisi Pertama)
No comments:
Post a Comment